Thursday, August 3, 2017

PEMODELAN USE-CASE SEBAGAI ALAT PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK


Industri pengembangan perangkat lunak telah mempelajari bahwa untuk meraih sukses perencanaan, analisis, desain, konstruksi, dan penyebaran sistem informasi, analisis sistem pertama-tama harus memahami kebutuhan para stakeholder dan alasan mengapa sistem harus dikembangkan - konsep yang disebut "User-centered development". Dengan fokus kepada pengguna sistem, analis dapat berkonsentrasi untuk mengembangkan bagimana sistem akan digunakan dan bukan pada bagaimana sistem dibangun. "Use-case modeling" adalah sebuah pendekatan yang memfaifilitasi pengembangan berpusatkan kegunaan.

Pemodelan use-case terbukti menjadi sebuah alat bantu yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh sistem menurut perspektif pengguna dan stakeholder. Pemodelan use-case secara luas dikenal sebagai aplikasi terbaik dalam menentukan, mendokumentasikan, dan memahami persyaratan fungsional sistem informasi.

Penggunaan pemodelan use-case memfasilitasi dan mendorong keterlibatan pengguna, yang merupakan faktor sukses kritis untuk memastikan sukses proyek. 

Pemodelan use-case memberikan manfaat berikut:
  • Menyediakan tool untuk meng-capture persyaratan fungsional.
  • Membantu menyusun ulang lingkup sistem menjadi bagian-bagian yang lebih dapat dikelola.
  • Menyediakan alat komunikasi dengan para pengguna dan stakeholder yang berhubungan dengan fungsionalitas sistem. Use-case menyajikan bahasa umum yang dapat dipahami oleh berbagai macam stakeholder.
  • Memberikan cara bagaimana mengidentifikasi, menetapkan, melacak, mengontrol, dan mengelola kegiatan pengembangan sistem, terutama pengembangan incremental dan iteratif.
  • Menyajikan panduan untuk mengestimasi lingkup, usaha, dan jadwal proyek.
  • Menyajikan garis pokok pengujin, khususnya menentukan rencan tes dan test case.
  • Menyajikan garis pokok bagi help system dan manual pengguna, dan juga dokumentasi pengembangan sistem.
  • Menyajikan tool untuk melacak persyaratan.
  • Menyajikan titik mulai/awal untuk identifikasi objek data atau entitas.
  • Menyajikan spesifikasi fungsional untuk mendesain antarmuka pengguna dan sistem.
  • Menyajikan alat untuk menentukan persyaratan akses database dalam hal menambah, mengubah, menghapus, dan membaca.
  • Menyajikan kerangka kerja untuk mengarahkan proyek pengembangan sistem.
Definisi-definisi terkait pemodelan use-case, berikut:
  1. User-Centered Development - sebuah proses pengembangan sistem yang didasarkan pada pemahaman akan kebutuhan pengguna dan alasan mengapa sistem itu harus dikembangkan.
  2. Use-Case Modeling - proses pemodelan fungsi-fungsi sistem dalam konteks peristiwa-peristiwa bisnis, siapa yang mengawalinya, dan bagaimana sistem itu merespons hal tersebut.
  3. Use-Case Diagram - diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem.
  4. Use-Case Narrative - deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan suatu tugas.
  5. Use Case -  urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.
  6. Actor -  segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.

No comments:

Post a Comment